SEJARAH ANYER
MERCUSUAR ANYER |
Pada tahun 1883 terjadi
bencana besar ditanah Banten khususnya Sudi Mampir. Bencana Meletusnya gunung
krakatau yang mengguncang seluruh dunia, mulai dari turunnya suhu bumi dan
dentuman yang memecahkan telinga terdengar sampai Afrika. Memusnahkan seluruh
kehidupan di Sudi Mampir hanya menyisakan sedikit kehidupan, Sudi Mampir
tinggal Sejarah.
Setelah kejadian
tersebut bermunculan para pendatang dari daerah sekitar Banten seperti
Pandeglang, Serang, Ciomas, Mancak, dan daerah luar Jawa (Padang, Lampung,
Batak, dan Riau).
Setelah melalui proses
perjalanan yg panjang kemudian dikenallah kota anyar/sudimampir dgn nama kota
anyer dan konon kabarnya ketenaran/harumnya kota anyer dimata masyarakat dunia
adalah oleh karena adanya pembangunan jalan yg dibangun oleh gubernur Jendral
Herman Daendels pada thn 1806 tepatnya pada masa/era kolonial belanda dengan
menjadikan mercusuar yg berada didesa Bojong-Cikoneng sebagai awal start/patok
pembuatan jalan raya tersebut dengan katalain Nol Kilometer awal pembuatan
jalan Anyer-Panarukan
Tapi menurut kisah lain, menceritakan ada seorang
Ulama yang dikenal sangat baik hati dan taat ibadahnya yaitu Jasim, suatu hari
beliau pergi melaut sesampainya dilaut langsung menurunkan jangkar dan mulai
memancing, tidak lupa beliau tidak pernah meninggalkan solatnya walaupun di
atas kapal.
Matahari terbenam
angkat jangkar dan pulang untuk memimpin jamaah untuk melaksanakan solat
magrib, beliau tidak segan membantu masyarakat Anyar yang kesusahan, pernah
suatu ketika tetangganya belum makan dan tidak ada apa-apa untuk dimakan,
anaknya menangis karna lapar.
Saat Jasim mendengar
tangisan itu dia bertanya kepada ibunya, Hai saudaraku kenapa anakmu terus
menangis ? “dia lapar belum makan dari kemarin,” sontak terkejut Jasim
mendengar itu” tidak lama Jasim memberikan hasil tangkapan ikannya. “Memberi
tidak akan membuat seseorang Jatuh Miskin” itulah yang Jasim tanamkan dalam
dirinya, dia selalu membantu tetangganya dengan yang dia miliki.
Lama kelamaan
tetangganya meniru sifat teladan Jasim, Anyar menjadi kota Murah untuk hidup.
10 tahun kemudian Jasim pergi melaksanakan ibadah haji, sepulang dari ibadah
haji, Jasim bersama Ulama lainnya mendirikan Masjid Anyar. Dan dikenanglah para
Ulama oleh masyarakat dengan membuat jalanan dengan nama para Ulama, seperti
Jalan Kisepuh dan Jalan Haji Jasim. Lama kelamaan semakin banyak para pendatang
dari berbagai daerah, dan mereka menyebutnya ANYAR.
Anyer sekarang menjadi
kawasan pantai yang ramai dikunjungi, puluhan hotel dan resort berdiri di
sepanjang jalan anyer karena keelokan pantainya dan menjadi destinasi tujuan
wisata di ujung barat pulau jawa. Kata Anyer sebetulnya itu kata yang salah
namun sudah terkenal karena kebiasaan orang kota menyebut desa Anyar dengan
kata Anyer, dan yang sebenarnya yaitu desa Anyar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar