Sabtu, 13 Desember 2014

MASALAH SOSIAL TERKAIT CARA MENGAJAR GURU YANG KURANG TEPAT

            Mengajar adalah hal yang lumrah dalam seorang guru mengabdi dan hal ini saat-saat guru mentransfer ilmunya, karena mengajar adalah suatu proses yang sangat penting bagi setiap anak didiknya, pada saat mengajar guru harus tahu metode apa yang harus di terapkan, karena metode ini sangat berpengaruh terhadap tingkat pemahaman anak didiknya, keberagaman sifat anak didik juga guru harus tahu karena hal ini berpengaruh terhadap psikologi anak jika guru tidak memahami karakter anak, mengajar itu memerlukan kesiapan dari berbagai hal, seperti kesiapan mental, ilmu, pengalaman dan kreatifitas.
            Mengajar memang hal yang terlihat mudah, namun pada kenyataanya mengajar harus memiliki tata cara atau sistematika yang menunjang untuk memiliki kualitas yang memuaskan dalam kegiatan belajar & mengajar, dan maka dari itu untuk terciptanya kualitas mengajar yang baik guru harus memahami berbagai metode pengajarannya dan menerapkannya secara baik dan benar. tidak hanya itu, guru juga dituntut untuk memiliki tingkat kreatifitas yang cukup, karena kreatifitas itu memiliki hal penting apabila menghadapi anak didik yang tengah jenuh atas metode yang monoton.
Menurut hasil penelitian bahwa terdapat pengaruh antara Metode Pembelajaran Kooperatif dan Metode Pembelajaran Berbasis Masalah. Hasil belajar siswa yang belajar dengan Metode Pembelajaran Kooperatif lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang belajar dengan Metode Pembelajaran Berbasis Masalah. Terdapat juga pengaruh antara siswa yang belajar dengan Metode Pembelajaran Kooperatif yang memiliki Gaya Belajar Visual dan siswa yang belajar dengan Metode Pembelajaran Berbasis Masalah yang memiliki Gaya Belajar Visual. Hasil belajar siswa yang memiliki gaya belajar Visual yang belajar denganMetode Pembelajaran Kooperatif lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang memiliki gaya belajar Auditorial yang belajar dengan Metode Pembelajaran Berbasis Masalah.
Dapat diketahui bahwa metode pembelajaran itu memiliki pengaruh terhadap gaya belajar anak didik dan hasil belajarnya juga, dan ada juga faktor-faktor yang berpengaruh dalam belajar yaitu :
1.      Faktor internal dari subjek didik, disini terkait faktor psikologi, mental, dan kesehatan jasmani yang menunjang ilmu pengetahuan dasarnya.
2.      Faktor eksternal, seperti kondisi lingkungan sekitar belajarnya.
3.      Faktor sistem yang berlaku dalam institusi.
4.      Faktor tujuan yang ingin di capai.




Hubungan antara metode dan kemampuan yang akan di capai menurut soekarwati,dkk. Adalah sebagai berikut:
No.
Metode
Kemampuan dalam belajar khusus
1
Ceramah
Menjelaskan konsep, prinsip, atau prosedur
2
Demonstrasi
Melakukan keterampilan berdasarkan standar prosedur tertentu.
3
Penampilan
Melakukan suatu keterampilan
4
Studi Mandiri
Menjelaskan/menerapkan/menganalisis/mensintesis/ mengevaluasi/melakukan sesuatu, baik yang bersifat kognitif maupun bersifat psikomotorik.
5
Diskusi
Menganalisis/Memecahkan masalah
6
Kegiatan intruksional
Menjelaskan konsep, prinsip, atau prosedur terprogam.
7
Latihan dengan teman
Melakukan suatu keterampilan.
8
Simulasi
Menjelaskan, menerapkan dan menganalisis konsep dan prinsip
9
Sumbang saran
Menjelaskan/menerapkan/menganalisis/konsep, prinsip dan prosedur tertentu.
10
Studi kasus
Menganalisis/memecahkan masalah.
11
Computer
Menjelaskan, menerapkan/menganalisis/mensintesis/mengevaluasi sesuatu.
12
Insiden
Menganalisis/memecahkan masalah.
13
Praktikum
Melakukan suatu keterampilan.
14
Proyek
Melakukan sesuatu/menyusun laporan kegiatan.
15
Bermain peran
Menerapkan suatu konsep, prinsip atau prosedur.
16
Seminar
Menganalisis/memecahkan masalah.
17
Simposium
Menganalisis masalah.
18
Tutorial
Menerapkan suatu konsep, prinsip atau prosedur.
19
Deduktif
Menerapkan suatu konsep, prinsip atau prosedur.
20
Induktif
Menganalisis suatu konsep, prinsip, atau prilaku.

Pada inti dan kesimpulannya yaitu pada saat memilih metode juga harus memiliki alasan dan dalam kondisi yang tepat, karena penyampaian materi tidaklah mudah di terima apabila metode itu terlalu rumit atau terlalu mudah, setiap guru itu memiliki sifat yang berbeda dan tingkah laku yang berbeda pula, metode juga ada yang kooperatif dan yang berbasis masalah, dan keduanya ini memiliki keunggulan tersendiri.
Referensi Jurnal        :
·         Sujarwo & Delnitawati, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al-Washliyah
·         H.Salehuddin Yasin, Jurnal Adabiyah, ISSN: 1421-6141 Vol.XII No.I/2012
·         Lamijan Hadi Susarno, Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.10 No.1,April 2010(1-7)

·         Wiwin Wiji Astuti, dkk / Economic Education Analysis Journal 1 (2) (2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar