MASALAH
SOSIAL TERKAIT CARA MENGAJAR GURU YANG
KURANG TEPAT
Mengajar
adalah hal yang lumrah dalam seorang guru mengabdi dan hal ini saat-saat guru
mentransfer ilmunya, karena mengajar adalah suatu proses yang sangat penting
bagi setiap anak didiknya, pada saat mengajar guru harus tahu metode apa yang
harus di terapkan, karena metode ini sangat berpengaruh terhadap tingkat
pemahaman anak didiknya, keberagaman sifat anak didik juga guru harus tahu
karena hal ini berpengaruh terhadap psikologi anak jika guru tidak memahami
karakter anak, mengajar itu memerlukan kesiapan dari berbagai hal, seperti
kesiapan mental, ilmu, pengalaman dan kreatifitas.
Mengajar
memang hal yang terlihat mudah, namun pada kenyataanya mengajar harus memiliki
tata cara atau sistematika yang menunjang untuk memiliki kualitas yang
memuaskan dalam kegiatan belajar & mengajar, dan maka dari itu untuk
terciptanya kualitas mengajar yang baik guru harus memahami berbagai metode
pengajarannya dan menerapkannya secara baik dan benar. tidak hanya itu, guru
juga dituntut untuk memiliki tingkat kreatifitas yang cukup, karena kreatifitas
itu memiliki hal penting apabila menghadapi anak didik yang tengah jenuh atas
metode yang monoton.
Menurut hasil
penelitian bahwa terdapat pengaruh antara Metode Pembelajaran Kooperatif dan
Metode Pembelajaran Berbasis Masalah. Hasil belajar siswa yang belajar dengan
Metode Pembelajaran Kooperatif lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang
belajar dengan Metode Pembelajaran Berbasis Masalah. Terdapat juga pengaruh
antara siswa yang belajar dengan Metode Pembelajaran Kooperatif yang memiliki
Gaya Belajar Visual dan siswa yang belajar dengan Metode Pembelajaran Berbasis
Masalah yang memiliki Gaya Belajar Visual. Hasil belajar siswa yang memiliki
gaya belajar Visual yang belajar denganMetode Pembelajaran Kooperatif lebih
tinggi daripada hasil belajar siswa yang memiliki gaya belajar Auditorial yang
belajar dengan Metode Pembelajaran Berbasis Masalah.
Dapat diketahui bahwa
metode pembelajaran itu memiliki pengaruh terhadap gaya belajar anak didik dan
hasil belajarnya juga, dan ada juga faktor-faktor yang berpengaruh dalam
belajar yaitu :
1. Faktor
internal dari subjek didik, disini terkait faktor psikologi, mental, dan
kesehatan jasmani yang menunjang ilmu pengetahuan dasarnya.
2. Faktor
eksternal, seperti kondisi lingkungan sekitar belajarnya.
3. Faktor
sistem yang berlaku dalam institusi.
4. Faktor
tujuan yang ingin di capai.
Hubungan antara metode dan
kemampuan yang akan di capai menurut soekarwati,dkk. Adalah sebagai berikut:
No.
|
Metode
|
Kemampuan dalam belajar khusus
|
1
|
Ceramah
|
Menjelaskan konsep, prinsip, atau
prosedur
|
2
|
Demonstrasi
|
Melakukan keterampilan berdasarkan
standar prosedur tertentu.
|
3
|
Penampilan
|
Melakukan suatu keterampilan
|
4
|
Studi Mandiri
|
Menjelaskan/menerapkan/menganalisis/mensintesis/
mengevaluasi/melakukan sesuatu, baik yang bersifat kognitif maupun bersifat
psikomotorik.
|
5
|
Diskusi
|
Menganalisis/Memecahkan masalah
|
6
|
Kegiatan intruksional
|
Menjelaskan konsep, prinsip, atau
prosedur terprogam.
|
7
|
Latihan dengan teman
|
Melakukan suatu keterampilan.
|
8
|
Simulasi
|
Menjelaskan, menerapkan dan
menganalisis konsep dan prinsip
|
9
|
Sumbang saran
|
Menjelaskan/menerapkan/menganalisis/konsep,
prinsip dan prosedur tertentu.
|
10
|
Studi kasus
|
Menganalisis/memecahkan masalah.
|
11
|
Computer
|
Menjelaskan,
menerapkan/menganalisis/mensintesis/mengevaluasi sesuatu.
|
12
|
Insiden
|
Menganalisis/memecahkan masalah.
|
13
|
Praktikum
|
Melakukan suatu keterampilan.
|
14
|
Proyek
|
Melakukan sesuatu/menyusun laporan kegiatan.
|
15
|
Bermain peran
|
Menerapkan suatu konsep, prinsip atau
prosedur.
|
16
|
Seminar
|
Menganalisis/memecahkan masalah.
|
17
|
Simposium
|
Menganalisis masalah.
|
18
|
Tutorial
|
Menerapkan suatu konsep, prinsip atau
prosedur.
|
19
|
Deduktif
|
Menerapkan suatu konsep, prinsip atau
prosedur.
|
20
|
Induktif
|
Menganalisis suatu konsep, prinsip,
atau prilaku.
|
Pada inti dan
kesimpulannya yaitu pada saat memilih metode juga harus memiliki alasan dan
dalam kondisi yang tepat, karena penyampaian materi tidaklah mudah di terima
apabila metode itu terlalu rumit atau terlalu mudah, setiap guru itu memiliki
sifat yang berbeda dan tingkah laku yang berbeda pula, metode juga ada yang
kooperatif dan yang berbasis masalah, dan keduanya ini memiliki keunggulan
tersendiri.
Referensi
Jurnal :
·
Sujarwo
& Delnitawati, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muslim Nusantara (UMN) Al-Washliyah
·
H.Salehuddin
Yasin, Jurnal Adabiyah, ISSN: 1421-6141 Vol.XII No.I/2012
·
Lamijan
Hadi Susarno, Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.10
No.1,April 2010(1-7)
·
Wiwin Wiji Astuti, dkk / Economic Education Analysis Journal 1 (2) (2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar